Seorang Kudus yang terkenal dengan kecerdasan dan misi besarnya di Dunia Bagian Timur, Santo Fransiskus Xaverius
Santo Fransiskus adalah seorang yang terlahir dari keluarga bangsawan yang kaya raya dan memperoleh pendidikan yang tinggi. Ia juga dikaruniai otak yang cerdas, sehingga ia bisa menyelesaikan pendidikan dengan lancar, dan menyelesaikan pendidikan di Universitas Paris, dan dalam usia 28 tahun ia berhasil menjadi mahaguru.
Dalam perjalanan rohaninya ia sepertinya mengalami pergumulan hidup. Dari kehidupan yang kaya dan terpelajar, ia telah bisa mendapatkan segalanya, namun ada satu hal yang menjadi pikiran dan selalu mengganjal dan sering menusuk hatinya. Walaupun awalnya ia sempat menolak sebuah ungkapan yang sering dilontarkan oleh Ignasius Loyola, seorang mahasiswa sebangsanya, yang juga kelak menjadi seorang santo, yaitu sebuah kalimat atau ungkapan yang mendasar
“Apa gunanya manusia mendapatkan seluruh dunia, jika ia harus kehilangan jiwanya?“
Kehadiran Yayasan Xaverius sebagai Lembaga Pendidikan Katolik tidak dapat dipisahkan dengan kehadiran Gereja Katolik di Sai Bumi Ruwai Jurai ini. Gereja telah hadir sebelum Kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia, demikian pula sekolah-sekolah katolik telah ada sebelum kemerdekaan.
Pada tahun 1928 pastor H.J.D Van Oort, SCJ dating dan menetap di Tanjungkarang. Kehadirannya merupakan tonggak pertama hadirnya misi Katolik di Lampung. Pada September 1929 Pastor H.J.D Van Oort, SCJ membuka sebuah sekolah HCS di Telukbetung, sebuah sekolah Tionghoa berbahasa Belanda yang dipimpin oleh Nyonya Voorsmit. Pada tahun 1931 sekolah tersebut diserahkan kepada Suster-suster Hati Kudus. Pada tahun 1932 Suster-suster St. Fransiskus mendirikan sekolah di Pringsewu. Pada tahun itu pula dibangun Gereja di Pringsewu dan Pastor A. Hermelink, SCJ menempati pastoran baru. Kemudian berdiri sekolah-sekolah Katolik di Metro, Kotabumi, dan tempat-tempat lain yang didirikan awam. Para misionaris imam, biarawan, biarawati memandang pendidikan merupakan sarana yang sangat strategis untuk menyapa dan mencerdaskan masyarakat.
Manusia muda yang unggul dalam humanitas, kecerdasan, kejujuran, kedisiplinan, dan pelayanan (HK3P)
1. Menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas dan berkarakter
2. Mengembangkan pembelajaran yang berkualitas, aktif, kreatif, inovatif, dan menyenangkan
3. Mengembangkan sumber daya manusia kependidikan yang profesional dengan penuh pelayanan
4. Mengembangkan nilai-nilai humanis, jujur, disiplin, dan religious melalui pengalaman refleksi, aksi, dan evaluasi
5. Mewujudkan pelayanan Gereja yang berpihak pada kaum lemah.
Cipt. Matius Suwida
Yayasan Xaverius Tanjungkarang berkarya
Mengembangkan semangat Gereja
Humanis Cerdas Jujur tuk mendampingi generasi muda
Bertekad disiplin teguh hati tulus melayani
Pribadi mandiri karakter terpuji unggul dalam bakti
Yayasan Xaverius Tanjungkarang berkarya
Mewartakan kabar sukacita
Dengan berlandaskan dasar Pancasila melangkah bersama
Kobarkan cinta pada sesama semua citraNya
Berakhlak mulia kita s’lalu setia menuju bahagia
Dengan langkah tegap dan pasti
Kami putra putri Xaverius
Berderap maju meraih cita-cita
Demi masa depan nusa bangsa dan negara
Dengan tekad kuat membaja
Giat belajar penuh semangat
Hidup berjuang tuk mengabdi sesama
Seturut teladan Fransiskus Xaverius
Jayalah Xaverius…. Jayalah Xaverius
Jayalah Xaverius…. Jayalah Xaverius…..
Dikaulah almamaterku